Selasa, 27 April 2010

Allah SELALU DAN SELALU ada..

Ketahuilah olehmu jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia- sia...
Allah swt tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama untuknya dan hatimu masih terasa pedih...
Allah swt sudah menghitung air matamu.
Ketika dirimu sedang menunggu sesuatu dan waktu berlalu begitu saja...
Allah swt sedang menunggu bersamamu.
Ketika kau berpikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tak tahu hendak berbuat apa lagi...
Allah swt sudah punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Allah swt dapat menenangkanmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman- temanmu terlalu sibuk untuk menelpon dan SMS...
Allah swt selalu berada disampingmu.
Ketika kau mendambakan sebuah cinta sejati yang tak kunjung datang...
Allah swt mempunyai cinta dan kasih yang lebih besar dari segalanya.
Dia telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak.
Ketika kau merasa bahwa kau mencintai seseorang namun kau tahu bahwa cintamu tak terbalas...
Allah swt sedang mempersiapkan segala yang terbaik baginya untukmu.
Ketika kau merasa bahwa kau talah dikhianati dan dikecewakan...
Allah swt dapat menyembuhkan lukamu dan membuatmu tersenyum.
Ketika tiba- tiba kau merasa dapat melihat jejak- jejak harapan...
Allah swt sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur...
Allah swt telah memberkahimu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban..
Allah swt telah tersenyum kepadamu.
Ketika kau mempunyai tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Allah swt sudah membuka matamu dan memanggilmu dangan namamu.
Ketika kita menggantungkan harapan pada manusia, jangan heran jika kita dikecewakan...
Karena sejatinya hanya pada Allah swt sajalah harapan itu digantungkan dan tiada pernah menemukan penyesalan.

Innallaha Ma Anna

Sabtu, 24 April 2010

me, envying everyone

well, betapa labilnyalah gue. belum lama ini gw menerima kabar salah satu temen gue dapet tawaran sekolah ke jepang selama 1 tahun, berangkat juni nanti. dan saat gue denger kabar itu gue iri abis. ya walaupun secara logika, itu akan menghambat studi kedokteran gue krn saat balik ke indo, harus ngulang jadi angkatan setaun dibawah gue. tapi men, saat gue denger kabar itu, logika gue belom jalan. entah coincidence seperti apa yang terjadi disini, baru saja gue dapet kabar salah satu temen gue bakal dikirim ke turki juni nanti oleh kampusnya, persisnya dalam rangka apa gue juga ga begitu paham. dan again again and again, gue iri abiiiiss. what is it with people going overseas?! and what is it with me envying everyone?!

dan perasaan yang gue rasain sekarang adalah kok gue ga maju2 ya? gue 2 tahun yg lalu kayanya sama-sama aja dengan yang sekarang dan belum achieve sesuatu yang remarkable. saat orang-orang sibuk mem'badai'kan diri, kok gue malah mengering di belahan bumi sumatra ini? dan setiap gue cerita ke bonyok atau ke siapa pun, paling banter nasihat yang gue dapet adalah 'ya nanti juga masing-masing ada waktunya, kalo waktunya udah tiba semuanya pasti kejadian'. well, gue mulai lelah untuk dengerin statement itu, gue mulai ga puas dengan jawaban itu. maybe, i have to create my own chances instead of waiting for them to come.

kenapa sih gue begitu labil? setiap denger cerita temen gue yang remarkable, gue mulai goyah dan iri dan ga bisa konsen ke sesuatu yg sedang gue kerjakan. yes, i'm that kind of person. dan pertanyaan ini merambat ke self-identity. siapa sih gue sebenarnya?? apa goal gue dalam hidup ini?? dan gue mulai lelah terombang-ambing arus manusia. gue juga ga bisa figure out gimana caranya mencapai aktualisasi diri. seriously i have to stop it. i have to stop thinking about others. ada satu sahabat gue yg pernah bilang "jangan lihat ke samping, jangan lihat apa punya orang. lihat apa yg ada di depan lo, karena itulah yang terbaik buat lo saat ini". gue ga tau apakah statement ini masih aplikatif untuk kondisi gue sekarang. i don't knoooow. gimana gue bisa se-clueless ini? gue yang kurang usaha atau gue yang kurang bersyukur?

P.S. : i'm sorry my dearest blog for abandoning you..

Selasa, 25 Agustus 2009

idiopatik

Idiopatik. Gw baru denger kata ini saat gw mulai kuliah di kedokteran. Idiopatik artinya tidak diketahui secara pasti. masi banyak penyakit yg etiologinya (penyebabnya) idiopatik, alias tidak diketahui secara pasti kenapa bisa penyakit ini bisa ada, sebabnya apa, datang dari mana, patofisiologinya seperti apa. Jawabannya idiopatik.

Gw baru sadar ternyata banyak banget hal yang terjadi di kehidupan kita secara idiopatik. Kenapa kita bisa mengalami kejadian ini, kenapa kita bisa hidup di dunia, kenapa kita bisa berada disini, kenapa kita bisa berteman dengan si ini, kenapa kita bisa jadian dengan si itu, kenapa terkadang hidup bisa begitu berat. Jawabannya idiopatik. Manusia tidak pernah tau jawaban pasti atas pertanyaan kenapa, apa, bagaimana, atas apa yg terjadi dalam kehidupan kita. Kita hanya bisa berspekulasi. Kita hanya bisa menebak-nebak kira2 alasan apa yg bisa menjadi jawaban atas pertanyaan kita. Sama seperti penyakit yg idiopatik. Kita hanya bisa memberikan beberapa alasan yg sekiranya cukup masuk akal untuk menjadi jawaban. Kita hanya bisa memberikan beberapa faktor predisposisi yang bisa menyebabkan penyakit tersebut. Sementara jawaban pastinya, mungkin, hanya Tuhan yg tau.

Mungkin itu alasan kenapa gw selalu suka ilmu eksak─ilmu pasti─dibandingkan ilmu sosial. Karena hampir selalu ada jawaban atas setiap pertanyaan. Setidaknya jawaban itu bisa gw cari, melalui perhitungan matematis, logis, dan cara-cara lain yg bisa dibuktikan kebenarannya. Mungkin itu juga alasan kenapa sampai sekarang gw selalu suka hal-hal yg bisa gw pelajari, bisa gw baca, bisa gw cari di buku. Karena gw bisa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Karena dengan begitu, semua terlihat real, nyata, ada buktinya, bukan hanya ngambang-ngambang dengan seribu spekulasi yang kita tidak tau kebenarannya.

Tapi kenapa semua hal yg idiopatik itu tetap ada di dunia dan meninggalkan misteri? Kenapa kita─manusia─tetap tidak tau jawaban pasti itu? Mungkin Tuhan membiarkan kita tetap tidak tau agar kita selalu bisa berbalik pada-Nya. Karena memang hanya Tuhan yang tau semua jawaban yang pasti. Mungkin.