Rabu, 29 Juli 2009

only similar, not identical

okeeeei seeetelah sekiaaan lama ga onlen, gw berhasil mengeksploitasi internet rumah temen gw. hahay. gw sudah kembali ke medan. trus langsung mengurus ini itu buat semester 3. ayoklah semangat kita menjunjung semester 3!!
anywaaaay. hari hari gw seperti biasa datar2 aja, kuliah juga belom masuk, baru ketemu-ketemu temen aja. kemaren sepulang dari rumah temen, gw ngangkot, dan HUJAN DERAS dengan cantiknya. pas banget turun dari angkot tiba-tiba craaaaassss.. hujan turun semakin deras, dan gw ga berusaha untuk neduh atopun lari cepet-cepet. bodo amat lah, terobos aja ujan-ujan.. biasanya dalam keadaan kaya gitu gw bakal marah-marah ato ngeluh-ngeluh tentang kenapa harus hujan deras saat gw lg naek angkot, dan keluhan-keluhan lainnya. tapi kemaren, halah udah lah ngeluh-ngeluh ga guna, gw jalan santai aja di tengah hujan. terlihat beberapa mobil yg melewati gw ribut mengklakson-klakson. mungkin ngetawain gw kali ya dalem mobil? *suujon aja lu, my. ah bodo ah, nanggung. enak juga kok mandi ujan. alhasil gw nyampe rumah dgn keadaan completely basah kuyup. baju, celana, kerudung, sepatu, tas.
sebelum turun dari angkot gw sempat berdoa, "Ya Tuhan, kalau Kau sayang aku, tolong buat hujan ini berhenti, setidaknya sementara saja sampai aku udah nyampe di rumah..". well, setelah itu, hujannya malah makin deras. gw sadar, doa gw adalah doa yang tidak masuk akal. tidak adil gw berdoa seperti itu. bisa aja kan somewhere near me orang-orang berdoa semoga turun hujan lebat sehingga mereka tidak kekeringan lagi, semoga turun hujan sehingga mereka punya cadangan air. how selfish i am.
manusia itu mahluk yang paling unggul dalam mengeluh. mengeluh ini, mengeluh itu, termasuk gw juga masih aja suka ngeluh. kenapa orang-orang suka mengeluh? Maybe because, nobody gets the life they’ve wanted. Maybe, God gives us the life which is similar to the life that we’ve ever wanted. But only similar, not identical.
But maybe... it’s just humans who will never be satisfied. manusia dengan seribu keinginannya yang berubah setiap harinya. hari ini mau ini, besok mau itu. sehingga jika ditanya kapan manusia akan puas? jawabannya, tidak pernah.

Jumat, 17 Juli 2009

single and happy

Tadinya, gw ga pernah mengerti akan statement-nya Mba Opie Andaresta di salah satu lagunya. I’m single and very happy. Gw tidak mengerti akan kalimat itu. Gw ga mengerti bagaimana kesendirian bisa membuat lo (somehow) happy. Happy dalam konteks apa yg dimaksud disini? Happy yang bagaimana? I don’t understand it. Well, not until today. Not until just now actually.

Tadinya gw pikir kalimat seperti itu hanya dipakai untuk “lari” dari keadaan jomblo. Tadinya gw pikir kalimat itu hanya untuk menaikkan sedikit dignity kita dan berkata pada dunia bahwa kita tough, padahal apa yang ada di dalam hati kita siapa yang tau. Dan gw juga pernah dapet quotation dari sebuah film seri yaitu, it’s better if you have someone, even if it’s painful.

Tapi itu tidak setelah hari ini. Pemikiran ini terjadi saat gw sedang BAB-alias menunaikan tugas suci-beberapa waktu yang lalu. Gw sedang berpikir dan mengakui pada diri sendiri bahwa sebenarnya self-esteem gw sedang berada dalam posisi sedikit merendah dalam hal cinta-cintaan. Melihat bahwa relationship gw terakhir tidak end up dengan baik dan itu cukup menyakitkan. Dan gw juga merasa tidak semudah itu orang-orang naksir sama gw. Haha. (tawa ironi)

Dan dengan keadaan self-esteem seperti ini, kalo gw ditanya tentang love life gw untuk ke depan, gw gatau mau jawab apa. Yang jelas, unplanned, unimaginable, dan bener2 gw serahkan sama Tuhan. I mean, di planning pun mau sama siapa juga? Emang pacar jatoh dari langit? Gw inget banget kira-kira sebulanan yg lalu, gw ngerasa kaya pengeeen bgt punya pacar, dan gw seperti “memaksa”. Tapi kali ini ngga. Kali ini gw bener2 ga maksa dan ga buru-buru (secara memang tidak ada plan juga).

Untuk sekarang, gw prefer untuk lebih memperhatikan diri sendiri aja dulu. Gw prefer untuk menghebatkan diri, mem”badai”kan diri kalo kata temen gw. Achieve sesuatu, fokus di kuliah, meraih mimpi-mimpi, jalan-jalan, berteman, dan nyoba hal-hal baru. Memperkaya diri lah istilahnya, tapi bukan secara materi ya.. Dan ternyata dalam rencana ini, gw menemukan sedikit satisfaction, sedikit eagerness, gw excited akan hidup gw! Wow. That’s something. Ada sebagian dari diri gw yang ga sabar untuk ngejalanin the next kehidupan perkuliahan meskipun ada sebagian diri gw yg masih ga mau “gerak”. Tapi gw rasa itu normal.

Poin disini adalah gw menemukan semangat baru dan perasaan membahagiakan yang baru saat gw berencana untuk lebih fokus sama diri sendiri. Tiba-tiba gw merasa ini ada kaitannya dengan kejombloan gw. Single. And happy, maybe? Gw mulai bertanya-tanya, apa ini yang dimaksud oleh Mba Opie Andaresta di lagunya? Single and very happy..?

Gw tidak sedang munafik dan mencoba menampik segala keinginan untuk punya pacar. Nobody wants to be alone of course. And every girl does want to have a boyfriend. Tapi gw mulai berpikir untuk menemukan cara membahagiakan diri sendiri apart from my love life.. Sepertinya gw mulai mengerti apa yg dimaksud Mba Opie Andaresta dengan statement-nya : i’m single and very happy.

Sabtu, 11 Juli 2009

malam minggu melo

sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang,
namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang.
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya,
kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta.
dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keledai terbaring dalam lumpur.
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan.

Senin, 06 Juli 2009

berhasil, HORE!

singkat cerita, gw berhasil :
- minta tandatangan pak SBY
- foto bareng anaknya pak SBY yg kedua
- bersalaman dengan pak SBY, istri, dan anaknya
ahahahhahahahhhahahhhh!!!!