Selasa, 25 Agustus 2009

idiopatik

Idiopatik. Gw baru denger kata ini saat gw mulai kuliah di kedokteran. Idiopatik artinya tidak diketahui secara pasti. masi banyak penyakit yg etiologinya (penyebabnya) idiopatik, alias tidak diketahui secara pasti kenapa bisa penyakit ini bisa ada, sebabnya apa, datang dari mana, patofisiologinya seperti apa. Jawabannya idiopatik.

Gw baru sadar ternyata banyak banget hal yang terjadi di kehidupan kita secara idiopatik. Kenapa kita bisa mengalami kejadian ini, kenapa kita bisa hidup di dunia, kenapa kita bisa berada disini, kenapa kita bisa berteman dengan si ini, kenapa kita bisa jadian dengan si itu, kenapa terkadang hidup bisa begitu berat. Jawabannya idiopatik. Manusia tidak pernah tau jawaban pasti atas pertanyaan kenapa, apa, bagaimana, atas apa yg terjadi dalam kehidupan kita. Kita hanya bisa berspekulasi. Kita hanya bisa menebak-nebak kira2 alasan apa yg bisa menjadi jawaban atas pertanyaan kita. Sama seperti penyakit yg idiopatik. Kita hanya bisa memberikan beberapa alasan yg sekiranya cukup masuk akal untuk menjadi jawaban. Kita hanya bisa memberikan beberapa faktor predisposisi yang bisa menyebabkan penyakit tersebut. Sementara jawaban pastinya, mungkin, hanya Tuhan yg tau.

Mungkin itu alasan kenapa gw selalu suka ilmu eksak─ilmu pasti─dibandingkan ilmu sosial. Karena hampir selalu ada jawaban atas setiap pertanyaan. Setidaknya jawaban itu bisa gw cari, melalui perhitungan matematis, logis, dan cara-cara lain yg bisa dibuktikan kebenarannya. Mungkin itu juga alasan kenapa sampai sekarang gw selalu suka hal-hal yg bisa gw pelajari, bisa gw baca, bisa gw cari di buku. Karena gw bisa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Karena dengan begitu, semua terlihat real, nyata, ada buktinya, bukan hanya ngambang-ngambang dengan seribu spekulasi yang kita tidak tau kebenarannya.

Tapi kenapa semua hal yg idiopatik itu tetap ada di dunia dan meninggalkan misteri? Kenapa kita─manusia─tetap tidak tau jawaban pasti itu? Mungkin Tuhan membiarkan kita tetap tidak tau agar kita selalu bisa berbalik pada-Nya. Karena memang hanya Tuhan yang tau semua jawaban yang pasti. Mungkin.


Senin, 10 Agustus 2009

ansos

di rumah gw lagi ada maenan baru. jadiii giniii ceritanyaaa, kaka ipar gw udah melahirkan seorang bayi laki-laki dengan berat 3000 gram dan panjang 53cm, dan sangatsangatsangat lucuu. gw tahan deh 2 jam ga ngapa2in cuma liatin dia tidur sambil nyiumin pipinya dan melihat dia ngulet-ngulet. dan terasa maleeeeess bgt buat ngapa2in. ahahahah.

okeoke. gw memasuki minggu kedua dunia perkuliahan. gila meeen belom apa2 gw udah ansos (baca : anti sosial) abis. gw berubah menjadi kupu-kupu (kuliahpulang-kuliahpulang) gara2 lg ada bonyok gw di medan, jadinya gw segen juga mau ngelayap kemana2 terus. dan belom apa2 udah hectic abis parah gara2 blok baru yaitu reproductive system. kacau men. tutorialnya susah bikin emosi, dan pertama kalinya nyentuh kuliah obgyn.

gatau kenapa seminggu kemaren gw bete abis, kayanya mood gw sering bgt drop gitu dan dengan keadaan hectic plus ansos kebayang kan gimana.. not such a good start. tapi di minggu kedua ini gw berusaha bgt buat menaikkan mood gw. dan keadaan ansos sedikit terobati.

tadi gw kuliah etika kedokteran dan hukum kedokteran dan materinya adalah Lafal Sumpah Dokter Indonesia. men, i tell you, berat bgt sumpahnya, gw ampe merinding (suer gw ga lebay). it's definitely a big deal!