Tadinya, gw ga pernah mengerti akan statement-nya Mba Opie Andaresta di salah satu lagunya. I’m single and very happy. Gw tidak mengerti akan kalimat itu. Gw ga mengerti bagaimana kesendirian bisa membuat lo (somehow) happy. Happy dalam konteks apa yg dimaksud disini? Happy yang bagaimana? I don’t understand it. Well, not until today. Not until just now actually.
Tadinya gw pikir kalimat seperti itu hanya dipakai untuk “lari” dari keadaan jomblo. Tadinya gw pikir kalimat itu hanya untuk menaikkan sedikit dignity kita dan berkata pada dunia bahwa kita tough, padahal apa yang ada di dalam hati kita siapa yang tau. Dan gw juga pernah dapet quotation dari sebuah film seri yaitu, it’s better if you have someone, even if it’s painful.
Tapi itu tidak setelah hari ini. Pemikiran ini terjadi saat gw sedang BAB-alias menunaikan tugas suci-beberapa waktu yang lalu. Gw sedang berpikir dan mengakui pada diri sendiri bahwa sebenarnya self-esteem gw sedang berada dalam posisi sedikit merendah dalam hal cinta-cintaan. Melihat bahwa relationship gw terakhir tidak end up dengan baik dan itu cukup menyakitkan. Dan gw juga merasa tidak semudah itu orang-orang naksir sama gw. Haha. (tawa ironi)
Dan dengan keadaan self-esteem seperti ini, kalo gw ditanya tentang love life gw untuk ke depan, gw gatau mau jawab apa. Yang jelas, unplanned, unimaginable, dan bener2 gw serahkan sama Tuhan. I mean, di planning pun mau sama siapa juga? Emang pacar jatoh dari langit? Gw inget banget kira-kira sebulanan yg lalu, gw ngerasa kaya pengeeen bgt punya pacar, dan gw seperti “memaksa”. Tapi kali ini ngga. Kali ini gw bener2 ga maksa dan ga buru-buru (secara memang tidak ada plan juga).
Untuk sekarang, gw prefer untuk lebih memperhatikan diri sendiri aja dulu. Gw prefer untuk menghebatkan diri, mem”badai”kan diri kalo kata temen gw. Achieve sesuatu, fokus di kuliah, meraih mimpi-mimpi, jalan-jalan, berteman, dan nyoba hal-hal baru. Memperkaya diri lah istilahnya, tapi bukan secara materi ya.. Dan ternyata dalam rencana ini, gw menemukan sedikit satisfaction, sedikit eagerness, gw excited akan hidup gw! Wow. That’s something. Ada sebagian dari diri gw yang ga sabar untuk ngejalanin the next kehidupan perkuliahan meskipun ada sebagian diri gw yg masih ga mau “gerak”. Tapi gw rasa itu normal.
Poin disini adalah gw menemukan semangat baru dan perasaan membahagiakan yang baru saat gw berencana untuk lebih fokus sama diri sendiri. Tiba-tiba gw merasa ini ada kaitannya dengan kejombloan gw. Single. And happy, maybe? Gw mulai bertanya-tanya, apa ini yang dimaksud oleh Mba Opie Andaresta di lagunya? Single and very happy..?
Gw tidak sedang munafik dan mencoba menampik segala keinginan untuk punya pacar. Nobody wants to be alone of course. And every girl does want to have a boyfriend. Tapi gw mulai berpikir untuk menemukan cara membahagiakan diri sendiri apart from my love life.. Sepertinya gw mulai mengerti apa yg dimaksud Mba Opie Andaresta dengan statement-nya : i’m single and very happy.
Tadinya gw pikir kalimat seperti itu hanya dipakai untuk “lari” dari keadaan jomblo. Tadinya gw pikir kalimat itu hanya untuk menaikkan sedikit dignity kita dan berkata pada dunia bahwa kita tough, padahal apa yang ada di dalam hati kita siapa yang tau. Dan gw juga pernah dapet quotation dari sebuah film seri yaitu, it’s better if you have someone, even if it’s painful.
Tapi itu tidak setelah hari ini. Pemikiran ini terjadi saat gw sedang BAB-alias menunaikan tugas suci-beberapa waktu yang lalu. Gw sedang berpikir dan mengakui pada diri sendiri bahwa sebenarnya self-esteem gw sedang berada dalam posisi sedikit merendah dalam hal cinta-cintaan. Melihat bahwa relationship gw terakhir tidak end up dengan baik dan itu cukup menyakitkan. Dan gw juga merasa tidak semudah itu orang-orang naksir sama gw. Haha. (tawa ironi)
Dan dengan keadaan self-esteem seperti ini, kalo gw ditanya tentang love life gw untuk ke depan, gw gatau mau jawab apa. Yang jelas, unplanned, unimaginable, dan bener2 gw serahkan sama Tuhan. I mean, di planning pun mau sama siapa juga? Emang pacar jatoh dari langit? Gw inget banget kira-kira sebulanan yg lalu, gw ngerasa kaya pengeeen bgt punya pacar, dan gw seperti “memaksa”. Tapi kali ini ngga. Kali ini gw bener2 ga maksa dan ga buru-buru (secara memang tidak ada plan juga).
Untuk sekarang, gw prefer untuk lebih memperhatikan diri sendiri aja dulu. Gw prefer untuk menghebatkan diri, mem”badai”kan diri kalo kata temen gw. Achieve sesuatu, fokus di kuliah, meraih mimpi-mimpi, jalan-jalan, berteman, dan nyoba hal-hal baru. Memperkaya diri lah istilahnya, tapi bukan secara materi ya.. Dan ternyata dalam rencana ini, gw menemukan sedikit satisfaction, sedikit eagerness, gw excited akan hidup gw! Wow. That’s something. Ada sebagian dari diri gw yang ga sabar untuk ngejalanin the next kehidupan perkuliahan meskipun ada sebagian diri gw yg masih ga mau “gerak”. Tapi gw rasa itu normal.
Poin disini adalah gw menemukan semangat baru dan perasaan membahagiakan yang baru saat gw berencana untuk lebih fokus sama diri sendiri. Tiba-tiba gw merasa ini ada kaitannya dengan kejombloan gw. Single. And happy, maybe? Gw mulai bertanya-tanya, apa ini yang dimaksud oleh Mba Opie Andaresta di lagunya? Single and very happy..?
Gw tidak sedang munafik dan mencoba menampik segala keinginan untuk punya pacar. Nobody wants to be alone of course. And every girl does want to have a boyfriend. Tapi gw mulai berpikir untuk menemukan cara membahagiakan diri sendiri apart from my love life.. Sepertinya gw mulai mengerti apa yg dimaksud Mba Opie Andaresta dengan statement-nya : i’m single and very happy.
1 komentar:
Ahh mana enak singlr dan happy. Single bah. Singer apa? Singer sama vokalis sama. Single badminton lain lagi. Kunaon mii. Kunaon
Jomblo jomblo
Posting Komentar